Gastrochilus panduratum
Zingiberaceae
Boesenbergia pandurata, Kaempferia pandurata
Temu kunci, Tumu konci (Ambon), Teki kunci (Manado), Tamu kunci (Minangkabau), Temu kunci (Sunda), Kunci (Jawa), Témo koncè (Madura), Koncih (Kangean), Tému konci (Bal), Dumu kunci (Bima), Temu konci (Makassar), Rutu kakusi (Seram Timur), Ene sitale (Seram Selatan), Sun (Buru Kayeli), Tamputi (Ternate).
Berupa tumbuhan herba rendah, merayap di tanah, panjang 0,3-0,9 cm. Batang di dalam tanah sebagai rimpang, warna kuning coklat, tebal, panjang 5-30 cm, lebar 0,5-2 cm. Batang di atas tanah berupa batang semu. Daun 2-7 helai, pelepah daun berwarna merah, tangkai daun beralur, tidak berambut, panjang 7-16 cm, helai daun tegak lanset lebar-agak lonjong, ujung daun runcing, permukaan halus dengan bagian bawah agak berambut, warna hijau muda, lebar 5-11 cm. Bunga berupa susunan bulir tidak terbatas, panjang tangkai 41 cm, beraoma harum, kelopak bunga 3 buah, ujung membelah, panjang 1,5-2 cm, runcing, mahkota bunga 3 buah, warna merah muda atau kuning putih, berbentuk lonjong 5-5,2 mm. Staminoda merah muda, labellum putih atau merah muda dengan garis ungu, cekung, panjang 2,5-3,5 cm. Tangkai sari pendek, bercabang dua, panjang 0,1-0,3 cm.
Rimpangnya bila diiris-iris dan dikunyah dengan pinang dapat berfungsi sebagai obat batuk kering dan sariawan; sebagai obat sukar kencing pada anak anak; dicampur dengan santan kelapa dan belerang dapat digunakan sebagai obat cacing gelang; umbi induk dari kunci kuning dapat digunakan sebagai obat infeksi pada alat kelamin wanita.
-